Ketika saya masih SD, SMP, SMA setiap ada pertandingan SEA Games saya slalu diberi tugas mengumpulkan berita kliping koran tentang SEA Games oleh guru olahraga, begitu membanggakannya prestasi negara kita di tingkat Asia Tenggara.
Tapi beberapa SEA Games terakhir olahraga kita begitu memprihatinkan, kita lihat saja SEA Games ke 24 yang diadakan di Thailand sekarang ini, makin memperlihatkan betapa memprihatinkannya olahraga di negara kita. Diawal-awal perolehan medali begitu terseok-seok seperti anak bayi yang baru belajar jalan, bahkan dengan Vietnam yang dulunya tidak ada apa-apanya dibanding atlet-atlet kita, mereka sudah jauh lebih banyak perolehan mendalinya.
Dimanakah letak kesalahan dalam pembinaan atlet-atlet kita, manajemenkah atau bonus yang diberikan kurang besar atau bisa jadi para atlit berpikir jika mereka mendapatkan bonus takut dipotong sana-sini sehingga mereka menjadi bimbang? tidak sedikit cabang-cabang olahraga yang mengirim atlitnya untuk berlatih ke luar negeri. Kita contohkan sepakbola, mereka berlatih tanding dengan tim-tim dari luar negara kita, tapi apa hasilnya, bahkan hasil yang didapat jauh dari apa yang diharapkan.
Dari hasil yang didapat sekarang ini semoga KONI yang memayungi cabang-cabang olahraga di negara kita tercinta, memperhatikan lebih baik lagi sehingga hasil yang didapat pun lebih baik lagi. Para atlit kita bukan hanya membutuhkan latihan fisik saja, tapi mental juara mereka juga harus dilatih dengan melibatkan psikiater sehingga dalam bertanding mereka tidak gugup atau demam lapangan. Dan ada baiknya juga KONI membersihkan pengurus-pengurus cabang olahraga kita yang masih "nakal", masa iya sebuah cabang olahraga dengan peminat paling besar di pimpin oleh seseorang dari balik jeruji besi, Apa Kata Dunia?
Walau bagaimanapun mari kita sama-sama berdoa semoga atlit-atlit kita bisa berjaya dimasa depan.
Tapi beberapa SEA Games terakhir olahraga kita begitu memprihatinkan, kita lihat saja SEA Games ke 24 yang diadakan di Thailand sekarang ini, makin memperlihatkan betapa memprihatinkannya olahraga di negara kita. Diawal-awal perolehan medali begitu terseok-seok seperti anak bayi yang baru belajar jalan, bahkan dengan Vietnam yang dulunya tidak ada apa-apanya dibanding atlet-atlet kita, mereka sudah jauh lebih banyak perolehan mendalinya.
Dimanakah letak kesalahan dalam pembinaan atlet-atlet kita, manajemenkah atau bonus yang diberikan kurang besar atau bisa jadi para atlit berpikir jika mereka mendapatkan bonus takut dipotong sana-sini sehingga mereka menjadi bimbang? tidak sedikit cabang-cabang olahraga yang mengirim atlitnya untuk berlatih ke luar negeri. Kita contohkan sepakbola, mereka berlatih tanding dengan tim-tim dari luar negara kita, tapi apa hasilnya, bahkan hasil yang didapat jauh dari apa yang diharapkan.
Dari hasil yang didapat sekarang ini semoga KONI yang memayungi cabang-cabang olahraga di negara kita tercinta, memperhatikan lebih baik lagi sehingga hasil yang didapat pun lebih baik lagi. Para atlit kita bukan hanya membutuhkan latihan fisik saja, tapi mental juara mereka juga harus dilatih dengan melibatkan psikiater sehingga dalam bertanding mereka tidak gugup atau demam lapangan. Dan ada baiknya juga KONI membersihkan pengurus-pengurus cabang olahraga kita yang masih "nakal", masa iya sebuah cabang olahraga dengan peminat paling besar di pimpin oleh seseorang dari balik jeruji besi, Apa Kata Dunia?
Walau bagaimanapun mari kita sama-sama berdoa semoga atlit-atlit kita bisa berjaya dimasa depan.
No comments:
Post a Comment